Senin, 25 Mei 2015

Puisi Sehari Dunia


Sehari Dunia
Karya Arka'a

Sehari dunia tanpa matahari mungkin gelap disana-sini

Sehari dunia tanpa laki-laki mungkin para wanita merana sendiri

Sehari dunia tanpa pedagang mungkin pembeli tidak bisa belanjaan dan berhutang

Sehari dunia tanpa polisi mungkin banyak tindakan kriminal terjadi

Sehari dunia tanpa udara mungkin kematian dimana-mana

Sehari dunia tanpa benda padat mungkin terjadi banjir hebat

Sehari dunia tanpa suara mungkin kesepian terasa

Sehari dunia tanpa cinta mungkin kebencian melanda

Sehari dunia tanpa penguasa mungkin terjadi kudeta

Sehari dunia tanpa apa saja mungkin kehidupan masih memiliki cerita selanjutnya

Akan tetapi sehari yang tidak boleh terjadi dalam kisah kehidupan dunia menyebabkan
fakta sesungguhnya
Alim ulama berkata

Sehari dunia tanpa kasih sayang Tuhan mungkin dunia dalam kehancuran.
Kiamat didatangkan
Pengadilan Tuhan segera dilaksanakan
Kebahagiaan dan kesedihan hasil keputusan
Surga atau neraka buah amalan dunia dirasakan. (A3)

Puisi Penistaan Agama


Penistaan Agama
Karya Arka'a

Ada-ada saja ulah manusia
Suka bikin heboh dunia
Terbitkan kartun nabi di media
Kayak nggak punya ide lain saja
Ngerjakan sesuatu yang sia-sia

Ummat Islam protes wajar saja
Wajah nabi tak boleh dibuat gambarnya
Siapapun tak boleh melakukannya
Memang itulah tuntunan agama
Jadi aturan menurut alim ulama

Charlie Hebdo ingin coba-coba
Tak lama terdengarlah kabar duka
Anak manusia meregang nyawa
Gara-gara bikin kartun nabi tercinta
Sudah dibilang buat apa
Kamu kira buat lucu-lucuan ya?

Ada lagi kabar berita
Lomba melukis wajah nabi di Amerika
Memang kau kira nabi itu apa
Hobi selfie atau gimana?
Nabi saja tidak pernah minta
Ini namanya sudah menghina
Jadikan nabi kayak model saja
Sudah pasti penistaan agama

Anda lakukan itu semua buat apa
Apakah anda berpikir ingin cepat ngetop ya?
Bukan begitu dong caranya
Hormatilah sesama ummat beragama
Jangan lakukan segala cara
Dosa..dosa..dosa...

Belum selesai saya berkata
Door..door..door
Suara apa itu ya?
Gambar siapa ini ya?
Rupanya gambar yang dimaksudkan dalam ini cerita.
Buat apa saya banyak bertanya
Lebih baik pergi saja sebelum terjadi apa-apa.
Yaa Allah..ampunilah mereka. (A3)

Puisi Jika Ingin


Jika Ingin
Karya Arka'a

Jika ingin bahagia jauhi derita
Jika ingin kaya jauhi miskin
Jika ingin muda jauhi tua
Jika ingin perkasa jauhi lebai
Jika ingin kuat jauhi lemah
Jika ingin pintar jauhi bodoh
Jika ingin tampan jauhi jelek
Jika ingin tenang jauhi kacau
Jika ingin gadis jauhi janda
Jika ingin prestasi jauhi gengsi
Jika ingin jabatan jauhi permusuhan
Jika ingin surga jauhi neraka
Jika ingin hidup jauhi mati

Nah jika ingin mati
Harus antri sampai datang panggilan Ilahi...
Jika tak sabar minta dieksekusi
Namanya mati bunuh diri...
Pasti ngeri....
Tanda kamu tak sabar diri...
Kafir kepada Ilahi...(A3)

Puisi Laba-Laba Cinta


Laba-Laba Cinta
Karya Arka'a

Tak pernah lelah...
Selalu mengikat
Penuh daya pikat
Banyak laki-laki hebat terjerat
Dalam rayuan cinta semu tak terikat

Tak pernah jera...
Terus saja membuat pesona
Seringkali terkena razia
Dikejar polisi pamong praja
Bahkan sebagian dipenjara
Tapi...mau apa dikata?
Hidup sebagai wanita penghibur petualang cinta

Tak takut dosa
Seringkali dihina
Bahkan tidak jarang disiksa
Tubuh dijual kepada siapa saja
Terutama si hidung belang namanya

Uang dimuka...
Lupa dosa...
Rayuan maut meluluhkan asa...
Masuk ke dalam dekapannya
Hati-hati para istri siap merana..

Laki-laki nakal teman setia
Alasan hidup selalu merana
Mengejar mimpi ingin kaya
Jual diri salah satu cara
Ada uang ada harga ada raga
Siap melayani anda....
Inilah yang disebut laba-laba cinta. (A3)

Puisi Jelaga Cinta


Jelaga Cinta
Karya Arka'a

Aneh tapi nyata
Langsung menyerang sukma
Membangkitkan gelora asa
Kehadirannya tiba-tiba
Tanpa rekayasa
Harus mendapatkan jawaban nyata
Baru terasa lega
Oh..inilah cinta

Ungkapkan kata tak bermakna
Buku teori tak berguna
Akal sehat tinggal separuh saja
Dokter terus bertanya
Sakit apa?
Sakit cinta?
Semua obat sia-sia
Hanya mendengar suara
Sembuh seketika
Oh..kegilaan cinta

Tiba-tiba menggila
Terasa hampa
Seperti tak bertenaga
Air mata mengalir tanpa terasa
Hilang dari pandangan mata
Hati merana
Kegalauan menerpa jiwa
Oh..inilah jelaga cinta

Tanpa cinta dunia tak bermakna
Tanpa cinta adam tetap di surga
Tanpa cinta kita tak ada
Tanpa cinta adam tak berdosa
Tuhan mengatur semua
Cinta adalah hawa
Butiran cinta baru menemukan keabadian nyata....
Dunia baru bahagia...
Meskipun cinta selalu diselimuti jelaga
Tapi disitulah makna kehidupan baru sempurna

Cinta memang luar biasa...!!! (A3)

Puisi Aktivis 98

Aktivis Mei 98
Karya Arka'a

Mei 1998 tak terlupakan
Anak negeri mati di ujung senapan
Melawan tirani orde pengekangan
Tanpa kebebasan
Penuh kekejaman
Melebihi era penjajahan

Anak negeri tak ingin ada tirani
Apalagi oleh bangsa sendiri
Menyandera hak azazi
Pembiaran sama saja dengan mati suri
Hidup tak lagi berarti
Pengkerdilan generasi telah terjadi

Tak satu pun berani sebagai oposisi
Kecuali mahasiswa dan aktivis pro demokrasi
Susun strategi melalui kampus perguruan tinggi
Menyadarkan generasi hari demi hari
Mengangkat tangan kepalkan jari
Serukan slogan penyatu aksi
Lawan..! Lawan...! Lawan..!
Terdengar di seluruh negeri

Gerakan terkonsolidasi
Mahasiswa turun ke jalan setiap hari
Rakyat mendukung sepenuh hati
Lakukan aksi berhadapan dengan ABRI
Moncong senjata mengintai semua sisi
Namun tekad tak surut sama sekali

Reformasi..!
Hancurkan orde tirani!
Kepalkan tangan sebelah kiri!
Terdengar lantang dalam setiap aksi

Dor..! Dor..! Dor..!
Senjata penguasa tiran berbunyi
Darah mengalir di jembatan Semanggi
Beberapa aktivis demokrasi mati
Duka mendalam seluruh negeri

Perjuangan tidak boleh berhenti
Rakyat justru semakin berani
Bersatu padu mendukung aktivis pejuang pro demokrasi
Gulingkan rezim penguasa tirani

Perjuangan diridoi Ilahi
Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri
Air mata haru mengalir tanpa disadari
Wujud syukur atas keberhasilan perjuangan panjang selama ini

Hidup reformasi...!
Hidup mahasiswa...!
Hidup rakyat...!
Terdengar lantang sampai kini

Tapi ingat!
Jangan lupa bahwa ada nyawa dalam kemenangan ini
Aktivis tidak pernah berharap balas budi
Cukup diingat saja telah merasa dihargai

Mei 1998 telah terbukti
Bagaimana perjuangan aktivis pro demokrasi
Sehingga sejarah baru diperoleh kembali
Kebebasan berpendapat dihargai
Menjadi hak azazi setiap anak negeri. (A3)

Puisi Didi Petet


Didi Petet
Karya Arka'a

Sungguh Allah punya kuasa
Kematian seorang manusia sudah ada waktunya
Tak ada yang bisa menunda
Malaikat maut datang seketika
Laksanakan perintah jemputkan nyawa
Didi Petet si Kabayan Saba Kota Meninggal dunia

Hari ini meninggallah anak negeri yang penuh prestasi
Indonesia pantas menghargai
Dia bukan priyayi bukan pula kyai
Seorang pendidik dalam bidang seni
Didi Petet itulah dia dinamai

Tak berharap apresiasi
Tapi Indonesia tak bisa mungkiri
Tak bisa dibantah lagi
Benar-benar terbukti
Kalau Dedi Petet memang Tokoh negeri ini

Innalillahi wa inna ilaihirojiun
Keluarlah Air mata seluruh negeri
Semoga semua dosa diampuni
Melepas kepergian seikhlas diri
Ucapkan Selamat jalan Kang Didi Petet si Kabayan Saba Kota menghadap Ilahi. (A3)

Puisi Kun Fa Yakun


Kun Fa Yakun
Karya Arka'a

Banyak sekali yang mengatakan
Hidup ini harus beriman
Supaya dunia aman
Hubungan penuh kedamaian
Dipenuhi nilai kemanusiaan

Tapi sungguh menyedihkan
Pemilik keimanan justru sering bermusuhan
Saling mengaku pembawa cahya kebenaran
Tidak jarang berkahir dengan peperangan
Ribuan nyawa pun menemui kematian

Apakah ini namanya keimanan?
Mengapa cahaya Tuhan berubah haluan
Dimana-mana seperti masih dalam suasana kegelapan
Mungkinkah tanda keimanan menyebabkan orang plin plan?

Oh Tuhan...
Mungkinkah keimanan sudah disalahartikan
Pembawa cahaya kebenaran justru bunuh-bunuhan
Mungkinkah ini bentuk kegilaan?
Ataukah jiwa mereka telah mengalami ganguan
Astaghfirullah...kalau begini mana tahan..!

Sekarang bukan lagi era kenabian
Semua kitab suci telah diturunkan
Berisi ayat-ayat suci tuntunan kehidupan
Awas..jangan salah menafsirkan
Tipis sekali beda antara kebenaran dan kesesatan
Tujuan hidup adalah ibadah mohon pertolongan
Minta ditunjukkan jalan lurus penuh kenikmatan
Bukan jalan kegelapan menuju kesesatan
Dan jangan suka mengaku aku adalah wakilnya Tuhan...

Tugas orang beriman menyampaikan ajaran Tuhan
Penuh kesabaran bukan dengan paksaan
Yakinlah dengan firman "kun" kata Tuhan dan "fayakun" hidayah didatangkan.(A3)

Puisi Isra' Mi'raj


Isra' Mi'raj
Karya Arka'a

Kisah Isra' mi'raj telah tersurat
Menjadi petunjuk keimanan tanpa syarat
Hanya bisa dicapai dengan jalan syariat
Sungguh indah menuju ma'rifat

Isra' mi-raj bukan perjalanan biasa
Tidak akan sanggup ditafsirkan dengan logika
Meskipun demikian bukanlah rahasia
Rosulullah menghadap Allah Ta'ala
Menerima perintah sholat tiang agama

Rosulullah menuju arsy Allah Ta'ala
Kaum kafir tidak percaya
Menganggap kisah mimpi saja
Namun Allah punya kuasa
"Kun" semua nyata dan "fayakun" menjadi fakta
Muhammad Rosulullah menghadap Allah Ta'ala

Mungkinkah Isra' mi'raj buat kita?
Jangan banyak bertanya
Amalkan dengan ikhlas semua perintah agama
Tanpa mengharapkan pahala
Semakin kuat keimanan semakin tinggi derajat taqwa
Mungkin inilah jalan Isra' mi'raj bagi kita
Wallahu'alam hanya Allah yang punya kuasa. (A3)

Puisi Cinta Sejati


Cinta Sejati
Karya Arka'a

Semakin ku renungi semakin ku pahami
Betapa pentingnya kehadiran diri Mu dalam perjalanan hidupku
Tanpa Mu semua hampa penuh kesia-siaan
Berjalan dalam kekosongan tanpa arah tanpa tujuan

Janganlah Engkau menjauh
Jika Engkau pergi
Hidupku seperti bersandar disamping kayu lapuk yang rapuh
Tanpa terduga.. Prak..!!!
Patah seketika...
Melukai hidup ku seperti kapal tanpa nahkoda

Sesaat pun aku tak ingin perhatian Mu beralih dari sisi hidup ini
Sekuat keyakinan ini terus berjuang mengharapkan kasih sayang Mu
Dalam segala keterbatasanku
Terus bersimpuh mencari muka berharap cinta tak terbatas Mu

Kini seiring berjalan waktu
Cinta itu semakin merasuki kalbu
Aku terus merindu
Menyebut Mu dalam detik-detik tersisa
Sebanyak yang aku bisa

Aku ingin berkorban demi cinta ini
Sampaikan Kau menerimaku selayaknya kekasih Mu
Aku ingin tersenyum saat Engkau menerimaku nanti
Terimalah cinta tak berbatas ini sampai nyawa memisahkanku dengan dunia ini
Aku tak peduli dengan kegilaan cinta ini
Hanya inilah yang ku bisa
Inilah Cinta Sejati yang ku temukan dalam perenungan selama ini
Yaa..Ilahi Robbi. (A3)

Puisi Alquran Tua


Alqur'an Tua
Karya Arka'a

Lama aku memandang ke arah meja
Tetap sama seperti sebelumnya
Alqur'an tua masih tetap terletak disana
Tidak pernah dibuka apalagi dibaca

Tanpa terasa perasaanku terenyuh seketika
Ku lihat debu menyelimuti kulit pembungkus Alqur'an tua
Kain putih pembalutnya pun mulai lusuh berubah warna
Beberapa lembar telah terlepas dari jilidannya
Bahkan sudah ada bagian sobek lembarannya
Mungkin inilah pertanda akhir zaman seperti perkataan alim ulama
Alquran hanya dipajang tak ubah artefak saja
Pemiliknya tidak pernah tahu akan kedahsyatan ayat-ayat Allah Ta'ala di dalamnya

Sejak saat itu alquran tua terus ku baca
Kesan tua hilang seketika
Mungkin alqur'an tua ikut merasa bangga
Kehadirannya sebagai penyampai firman Allah Ta'ala telah berfungsi sebagaimana mestinya

Seiring waktu alquran tua telah beberapa kali hatam ku baca
Bahkan telah tumbuh generasi muda pencintanya
Mungkin inilah makna perkataan alim ulama
Allah Ta'ala lah yang langsung menjaga kesucian alqur'an memang terbukti nyata

Alqur'an tua pun habis masanya
Karena dimakan usia beberapa bagian mulai mengabur tulisannya
Tapi aku tetap terus membacanya
Karena ku tahu alquran tua inilah salah satu teman hidupku di dunia

Ku pun berharap alqur'an tua akan menjadi saksi ku dalam pengadilan Allah Ta'ala
Alqur'an tua bisa menjadi kunci bagiku tuk membuka pintu surga
Dan bertemu Allah Ta'ala Sang Penguasa Alam Semesta.(A3)

Puisi Ulat Bulu


Ulat Bulu
Karya Arka'a

Ihh..menjijikkan
Kecil berbulu kehita-hitaman
Terkena badan langsung gatal kesakitan
Garuk sana garuk sini seperti kutilan
Badanpun langsung kemerahan
Terkena ulat bulu
Aduh..mana tahan!

Ulat bulu makan dedaunan
Daun muda habislah setaman
Apabila mendekat banyak orang lari blingsatan
Menghindari ulat bulu menakutkan
Aduh..mengerikan!

Wujud ulat bulu pun tak lama bertahan
Dalam hitungan hari wujud diri mengalami perubahan
Ulat bulu pun langsung menjadi kepompongan
Bergantung di pohon seperti dalam ayunan
Wah.menyepi sendiri tak ada gerakan!

Setelah masuk jadwal yang ditentukan
Ulat bulu yang menjijikkan
Berubah menjadi kupu-kupu cantik mengagumkan
Bertransformasi diri dalam misteri yang dapat diilmiahkan

Kupu-kupu terbang kesana kemari mengisap sari bunga-bunga di taman
Anak-anak pun berlari kejar-kejaran
Rebutan menangkap kupu-kupu untuk dijadikan hiasan
Tak pernah disadari kalau kupu-kupu berasal dari ulat bulu yang menakutkan
Luar biasa...penuh misteri tuk jadi pelajaran!

Kenyataan ini menumbuhkan kesadaran
Meningkatkan keimanan kepada kehebatan Tuhan
Mengubah makhluk menjijikan menjadi wujud penuh pesona mengagum
Luar biasa..keajaiban Tuhan!

Meskipun ulat bulu telah dilupakan!
Pelajaran terpenting janganlah suka meremehkan seorang insan
Tidak senang kepada seseorang ada batasan
Mungkin suatu masa justru menjadi teman yang mengagumkan. (A3)

Puisi Mental Budak


Mental Budak
Karya Arka'a

Semua perintah tak bisa dielak
Meskipun tulang berbunyi berderak
Mendengar suara majikan langsung bergerak
Meskipun akhirnya tetap dibentak
Begitulah sekilas nasib sebagai budak

Tiap hari putar otak
Melayani keinginan majikan yang begitu banyak
Kadangkala selalu berubah susah ditebak
Tidak jarang marah mendadak
Terlambat sedikit langsung melabrak
Budakpun seringkali kena sepak

Marilah kita merenung sejenak
Benarlah perkataan orang bijak
Tak satu orang pun berharap menjadi budak
Tapi Tuhan Maha Berkehendak
Penuh rahasia yang belum tersibak

Budak juga manusia
Layak untuk hidup bahagia
Jangan selalu disiksa
Sampai mati tak bernyawa

Semua manusia punya kesamaan hak
Mendapatkan kehidupan yang layak
Sehingga bisa tidur nyenyak
Sebagaimana kehidupan orang banyak

Mental budak?
Oh.. tidak Pak! (A3)

Puisi Bangkit Indonesia

Bangkit Indonesia
Karya Arka'a

Bangkit?
Tak sulit
Selama jiwa kita tidak berpenyakit
Susah bernafas seperti orang terkena selulit

Bangkit?
Tak sulit
Asal ada niat baik sedikit
Semua urusan rakyat jangan dipersulit
Seperti birokrasi kita yang suka berbelit-belit

Bangkit?
Tak sulit
Asal mau bersabar dan berkorban sedikit
Jangankan menaiki tanjakan sedikit
Atau setinggi bukit
Semua bisa diraih meskipun sampai langit

Bangkit?
Pasti bisa
Kalau kita percaya
Tumbuh kesadaran bersama
Indonesia milik kita semua
Dapat membuat hidup sejahtera
Laksana semua cita-cita
Amanah pendiri negara
Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Bangkit?
Pasti nyata
Asal kita mau bertanya
Sudah berapa banyak karya
Yang telah saya sumbangkan kepada negara
Pasti Indonesia akan maju luar biasa

Bangkit!
Indonesia bisa
Bukan sebatas slogan semata
Revolusi mental syaratnya
(A3)

Puisi Mimpi Gila

Mimpi Gila
Karya Arka'a

Ada apa?
Kenapa engkau terus menjauh
Sedangkan aku mengejar terus
Mungkinkah mimpi kita berbeda
Sama halnya dengan kodrat kehidupan tiap manusia

Tapi aku takkan menyerah
Sampai engkau pun berhenti
Bukan karena ingin mendengar kata-kata ku
Tapi terus berpikir kenapa dirimu terus menghindariku

Aku tak berharap apa-apa
Karena berharap pun kan kecewa
Setelah mengejar dirimu begitu lama
Ternyata kamu bukan apa-apa
Sama sekali tak beda dengan mereka sebelumnya

Kini aku terus tertawa
Mengapa aku begitu gila
Mengejar mimpi yang tidak ku harap kehadirannya
Sungguh ini kegilaan luar biasa

Lalu berjodoh itu apa?
Mungkinkah omong kosong semata!
Benar juga kata mereka
Kalau aku sebenarnya senang merekayasa mimpi sendiri supaya nyata
Untuk mendapatkan pujian yang tak ku butuhkan sebenarnya

Ini namanya hidup diselimuti mimpi gila!

Aneh Tapi Nyata (Tulisan)

Aneh Tapi Nyata?

Saya lihat sekarang ini betapa sibuknya kita mengurus soal aqidah seseorang. Sudah nyata-nyata dia muslim, tapi masih di bilang belum sempurna keimanan atau keislamannya?

Hobinya pun aneh! Mencela saudara sesama muslim, menyakiti, bahkan sampai ingin membumihanguskan sampai ke akar-akarnya.

Lalu yang ngomong sendiri apa tahu kalau sudah sempurna? Bagaimana cara mengukur kesempurnaannya? Apa perlu ada lembaga penilai kesempurnaan itu!

"Weleh..weleh ndok? Ono opo iki?" Begitulah bahasa jawanya

Yo ono-ono wae mbah.!!!
Aneh tapi nyoto

Ha..ha..ha.

Puisi Manusia Serigala


Manusia Serigala
Karya Arka'a

Tadinya ku kira dia sempurna
Ternyata makin aneh saja
Kemana-mana hobi mencela
Seperti yang lain terlahir sia-sia
Padahal agama melarangnya Seperti makan daging sesama saudara

Semestinya kalimat Tuhan penenang jiwa
Sehingga ummat damai sentosa
Tapi mengapa semua kelihatan murka
Bertemu satu sama lain berbuang muka
Pasti ini ada apa?

Rupanya agama menjadi alat paksa
Kasih sayang langsung dilupa
Sengketa telan banyak korban jiwa
Kata saudara hilang dari rasa
Membunuh justru menjadi cara

Agama bukan jadi pelajaran saja
Kamu bukan lagi anak balita
Akal pikiran langsung diguna
Amal ibadah kepada Allah semata
Bukan untuk rebut kuasa

Agama jadi bukan alat pembenaran segala cara
Alasan aqidah harus disempurna
Yang berbeda dianggap dosa
Langsung dituduh musuh Allah Ta'ala

Kalau begini pantas saja
Berperang tidak ada akhirnya
Saling bunuh hal biasa
Kalau ditanya jihad agama
Astagfirullah...kamu koq tega

Berapa lama perang saudara?
Mungkinkah menunggu Tuhan angkat bicara
Bukankah kitab suci telah diturunkan semua
Tapi mengapa ayat suci kau abaikan begitu saja?

Oh..mungkin inilah makna homo homini lupus kata orang bijakasana
Manusia adalah serigala bagi sesama
Aduh..!!! Ngeri juga ya? (A3)

Nasib KPU? (Tulisan)

Nasib KPU?

Menyambut Pilkada serentak Desember 2015 memaksa KPU harus ekstra. Bukan hanya soal kesiapan penyelengaraan tapi juga soal ketegasan dalam menetapkan aturan dan sikap. Mengapa?

1) Konflik internal partai golkar dan PPP menyulitkan KPU untuk menetukan sikap. Jika KPU menerima salah satu kubu maka kubu yang lain akan menutut bahkan konflik terhadap KPU.bisa2 timbul makar;

2) Jika KPU menerima ajuan calon hasil Islah, maka itu salah karena undang-undang tidak mengenal islah. Lalu ajuan balon tanda tangan siapa yang sah. Sah menurut negara adalah berdasarkan SK menkuham melalui hasil Kongres/muktamar/munas partai. Islah tanpa munas pasti panas, dan tanpa SK Menkuham jadi sia-sia;

3) Ajuan balon hanya melalui islah semata akan menjebak KPU jika diterima kalau tanpa SK Menkuham. Parpol lain akan gugat KPU. Maka KPU akan nangis tersedu-sedu karena laporan akan sampai ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu;

4) Jika KPU menerima parpol yang tidak memiliki legistimasi Hukum berdasarkan SK Menkuham, maka KPU memelihara konflik, yang bukan hanya bagi antar parpol peserta pilkada tapi antar KPU dengan KPUD.

5) Pilkada serentak dalam dinamika politik penuh konflik internal parpol, meningkatkan intensitas ketegangan yang jika tidak disikapi secara terintegrasi penuh konflik horizontal. Kondisi kompetensi anggota KPU dan KPUD akan diuji dalam mengatur irama permainan pengelolaan PILKADA kali ini.

Akhirnya, dapat disimpulkan pelaksanaan Pilkada serentak sebagai ajang uji kompetensi dan eksistensi KPU. Jika sukses perlu dipuji meskipun sejak dulu sesukses apa pun KPU selalu diakui setengah hati dan jika gagal inilah akhir penentuan nasib KPU.

Maaf ini hanya pendapat. Jika ada kekurangan maka pendapat cerdas lainnya sangat dibutuhkan. Wallahu'alam bissawab. (A3)

Penting Up Date Diri (Tulisan)


Pentingnya Update diri?
Oleh Arka'a

Tanpa kita sadari bahwa sebenarnya masing-masing diri kita memiliki potensi yang sama besar dengan orang lain untuk mencapai sukses dalam bidang tertentu yang kita minati.

Hanya saja, yang menyebabkan terjadi pelambatan bahkan kegagalan karena ketidakmampuan kita untuk mengekplorasi potensi diri kita itu sendiri karena kita terlalu banyak berharap kepada orang lain.

Padahal orang lain itu hanyalah mitra yang baik untuk menstimulan kesadaran kita menggali besarnya kekayaan Yang Maha Kuasa titipkan dalam diri kita. Orang lain yang bersedia mengikhlaskan diri untuk menjadi stimulan bagi kita itu disebut sahabat, teman, kawan, atau saudara. Intinya semua sebutan itu saat kita didekat atau memanggil nama mereka juga menimbulkan rasa keikhlasan yang sama dalam diri kita.

Sahabat dan sebutan lain yang mampu menggugah tumbuhnya kesadaran kita itu juga menjadi pemacu dan pemicu kebatinan diri kita untuk terus tumbuh. Mereka sebagai pengungkit (leverage)bagi kita untuk menggali potensi diri tersebut, bukan secara totalitas bergantung kepada orang lain.

Tapi ingat! Setiap diri memiliki keterbatasan sehingga kita tidak boleh terjebak dalam imajinasi harapan besar yang kita ciptakan sendiri tentang kelebihan orang lain yang kita harapkan.

Kalau kita terlalu bergantung justru menyebabkan terjadi kekuarangan itu terselimuti oleh pengharapan imajinasi besar yang kita ciptakan sendiri. Hal lain yang juga terjadi adalah hadirnya pengkerdilan untuk tumbuh diri kita untuk mengangkat peluang-peluang prestasi besar yang telah Yang Maha Kuasa titipkan dalam diri kita.

Apalagi kita tidak pernah menyadari kalau orang yang kita harapkan tanpa mau berkata jujur kepada kita kalau sebenarnya dia tidak mampu menjadi teman tempat berguru kita untuk menggali potensi diri kita sesungguhnya.

Akibatnya saat kita sadar justru kita menjadi kecewa yang terus menyiksa dan mengiris emosi. karena begitu banyak waktu terbuang untuk berharap kepada orang yang sebenarnya tidak mampu. Pun kalau kesadaran itu terlambat di makan usia, maka kita juga akan gagal karena waktu tersisa tinggal sedikit sehingga momentum sudah out of date (ketinggalan zaman) atau expire. Jadi mohon dipertimbangkan kalimat bijak tapi kurang bijak "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" atau "alon-alon asal klakon". Kalimat-kalimat ini tidak boleh dijadikan sandaran yang kuat karena sering menyebabkan kita banyak kehilangan momnetum bahkan bisa kalah. Akibatnya "sakitnya tuh disini dech"

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk terus meng update dan meng upgrade diri dalam setiap harinya. Jalan terbaik adalah sebelum menutup mata di malam hari perlu keiklasan diri memberikan sedikit waktu bagi kita untuk masuk ke dalam diri sendiri mengevaluasi (muhasabah) segala perbuatan yang bisa menjadi pengungkit (leverage) bagi kelebihan dan kekurangan dalam mengeksplorasi diri kita ke hari berikutnya. Meskipun kita juga tidak tahu, apakah besok masih ada buat kita tapi minimal semua hasil evaluasi harian telah menjadi file simpanan dalam diri kita. Sehingga kita akan tersenyum ikhlas hari demi hari saat mau menutup mata di malam hari.
Wallahu'alam bissawab. (A3)

Puisi Dakwah Demi Cinta

Dakwah Demi Cinta
Karya Arka'a

Sudah lama ku perhatikan
Hatimu merana
Kosong tanpa jelas tujuannya
Terus menyiksa
Memaksa aku untuk terus menemukan jawabannya
Apa....?

Berapa banyak kata-kata sudah ku lepas dari mulut tua ini
Engkau memang pernah sekali terngaga
Meskipun ku tak tahu makna sebenarnya
Tapi setelah itu kembali biasa-biasa saja
Seperti pertemuan pertama kita

Tak jarang ketika melihatku
Engkau pun langsung senyum sinis seperti menghina
Tapi bagiku ini justru mulai mengena

Pandanganmu itu justru pertanda
Kalau engkau mulai mencerna apa yang ku kata
Ku tahu engkau mulai berdusta
Mulai menipu kejujuran dirimu sebenarnya

Engkau mulai sadar kalau yang ku kata itu adalah benar semata
Terus membuat jiwamu bergelora
Ingin merapat kepadaku sepenuh jiwa

Meskipun engkau tidak ingin mengatakan langsung kepadaku
Tapi engkau terus bertanya tentang siapa aku? Bagaimana kabarku?
Dan pertanyaan terakhir yang menjadi jawaban bagiku
Ketika engkau bertanya dimanakah aku sekarang?

Aku tahu engkau rindu
Ingin mengucapkan benarlah semua apa yang kukata
Ingin mengatakan peluklah aku dalam kalimat cintamu
Rindu kata-kataku yang baru
Kata-kata mengandung makna tuntunan kehidupan yang tiada tara
Kata-kata cinta yang mampu menyadarkan dirimu tentang arti menjadi seorang hamba

Tanpa ku sadari....
Secara langsung engkau mengakui
Semua kata-kata mulut tua ini
Bagaikan obat penyembuh kekosongan diri
Kata yang sangat bernas karena berisi ajaran diri
Kata itulah yang terucap sebagai dakwah diri

Dakwah demi cinta. (A3)

Puisi Bangun Dari Kematian

Bangun Dari Kematian
Karya Arka’a

Telah begitu lama keterasingan ini
Sendiri dan terus menyepi
Padahal kehidupan terus berjalan
Tak bisa dibalik ke titik awal lagi

Waktu terus mengiris kesempatan
Potongan kehidupan menjadi sia-sia
Terbuang tanpa makna begitu saja
Aku sendiri tak tahu
Lengah entah mengapa?

Baru ku sadari sedetik barusan saja
Kalau jatahku mulai menuju detik-detik tersisa
Selama ini ternyata yang ku perbuat belum apa-apa
Terlalu banyak berkontempelasi dengan alam kurang nyata

Namun ku bersyukur sedetik kesadaran memiliki kekuatan luar biasa
Mungkin inilah maksud kata alim ulama
Berpikir sesaat untuk perubahan lebih baik dari alam semesta

Aku pun mulai tertawa atas semua masa laluku
Namun tak lagi harus menyiksa batin ini
Justru semua menjadi harmoni perbaikan diri
Tanpa membuang waktu aku pun mulai lagi
Membangun komitmen untuk bangkit kembali

Ku kuburkan keterasingan selama ini
Mulai perduli menyambut kehadiran mentari
Mengisi hari-hari menuju peristirahatan senja menyepi
Hidup pun sesaat mulai memiliki arti
Kembali ke kodratnya yang telah ditetapkan Ilahi
Menjadi seorang pengabdi dalam kewajaran duniawi
Bangun dari kematian yang tak pernah ku sadari. (A3)

Jumat, 15 Mei 2015

Puisi Episode Tanpa makna

Episode Tanpa Makna
Karya Arka'a

Sudah berapa lama kamu bernyawa
Tapi kamu tidak pernah memikirkannya
Seolah-olah gratisan saja
Padahal nanti pasti akan diminta
Oleh Sang Penguasa yang meminjamkannya
Aduh..kemana otakmu selama ini ya?

Kerjamu hanya bertanya saja
Semakin dijawab malahan kamu semakin manja
Sisa usiamu hanya hura-hura
Mau dikatakan apa
Tanpa disadari usiamu semakin tua
Bahkan tinggal menunggu detik-detik tersisa

Hidupmu terlalu banyak lupa
Apalagi semua yang berhubungan dengan ibadah agama
Setiap hari tugasmu mengeritik saja
Kemana-mana kamu bilang buat apa ibadah itu semua
Setelah mati habislah cerita
Seolah-olah dunia ini kisah drama sesungguhnya
Sehingga begitu kamu puja-puja

Setelah nyawa ditenggorokan kamu baru menyadarinya
Tapi waktumu telah habis jatahnya
Berapa banyak nasihat kebaikan yang telah anda terima
Namun semua dibuat angin lalu semata
Tidak jarang caci maki diterima para penyampainya
Kini semua orang tak datang menjaga waktumu tersisa
Malahan rasa syukur keluar dari mulut mereka
Berharap kamu cepat mati saja

Sebelum nyawa berpisah dari tubuhmu yang hina
Terlihat air matamu mengalir tanpa terasa
Tanpa suara
Hanya ngorok penuh siksa
Lalu.. nyawa pun dikembalikan kepada pemiliknya
Orang-orang pun langsung berkata
Oh..sudah mati ya..?

Selama hidup kamu tidak pernah jadi aktor utama
Tidak lebih pemain figuran pelengkap semata
Kini kisahmu berakhir tanpa makna
Kecuali kisah burukmu dimana-mana

Aduh..kisah hidupmu bikin orang tua kecewa
Inilah namaya kisah hidup bagaikan film dipenuhi episode tanpa makna
Nonsense...begitu ya? (A3)

Puisi Sehari Dunia

Sehari Dunia
Karya Arka'a

Sehari dunia tanpa matahari mungkin gelap disana-sini

Sehari dunia tanpa laki-laki mungkin para wanita merana sendiri

Sehari dunia tanpa pedagang mungkin pembeli tidak bisa belanjaan dan berhutang

Sehari dunia tanpa polisi mungkin banyak tindakan kriminal terjadi

Sehari dunia tanpa udara mungkin kematian dimana-mana

Sehari dunia tanpa benda padat mungkin terjadi banjir hebat

Sehari dunia tanpa suara mungkin kesepian terasa

Sehari dunia tanpa cinta mungkin kebencian melanda

Sehari dunia tanpa penguasa mungkin terjadi kudeta

Sehari dunia tanpa apa saja mungkin kehidupan masih memiliki cerita selanjutnya

Akan tetapi sehari yang tidak boleh terjadi dalam kisah kehidupan dunia menyebabkan
fakta sesungguhnya
Alim ulama berkata

Sehari dunia tanpa kasih sayang Tuhan mungkin dunia dalam kehancuran.
Kiamat didatangkan
Pengadilan Tuhan segera dilaksanakan
Kebahagiaan dan kesedihan hasil keputusan
Surga atau neraka buah amalan dunia dirasakan. (A3)

Puisi Hidup Ini Harus

Hidup Ini Harus
Karya Arka'a

Hidup ini harus pandai
Jangan lebai
Mirip kaum alai
Ah..selalu santai

Hidup harus dinamis
Jangan cengeng selalu menangis
Hanya gara-gara tidak digubris
Langsung lemas bagaikan darah habis
Ah...ini sich narsis

Hidup ini harus berani
Gagah perkasa berjiwa laki-laki
Jangan malahan seperti banci
Sehingga kamu selalu hoki
Ah..pasti lucky

Hidup ini harus lihai
Semua mimpi harus tercapai
Jangan suka bertikai
Lama-kelamaan kamu jadi jablai
Ah..tingkahmu bagaikan keledai (A3)

Puisi Fitnah

Fitnah
Karya Arka'a

Jangan pernah merasa gerah
Apalagi marah-marah
Dan sampai menyerah
Kadangkala hidup harus payah
Penuh cacian dan fitnah
Meskipun anda tidak merasa pernah berbuat salah
Jika demikian anda harus semakin ramah
Mengisi waktu dengan kebaikan dan ibadah
Sebagai wujud keimanan penuh pasrah
Disanalah akan terbuka banyak rahasia Allah

Fitnah pertanda diuji
Boleh jadi anda sedang diampuni
Atau malahan akan mendapat rezeki
Makanya semuanya harus selalu koreksi diri
Insya Allah jawaban akan ditemui
Membuat anda tambah mensyukuri

Fitnah bukan sengaja dicari
Apalagi dijadikan ajang selebrasi
Namun fitnah pasti anda alami
Apalagi dalam soal posisi jabatan bergengsi
Karena banyak orang ingin menduduki
Sehingga anda akan dianggap saingan yang menyulikan nanti
Bahkan siap-siap disingkiri

Fitnah memang pertanda iri hati
Jangankan anda yang hidup saat ini
Fitnah juga dialami para nabi
Padahal jelas pekerjaan mereka menyampaikan wahyu Ilahi
Supaya manusia tidak hidup sesat di dunia ini
Mereka selalu dimusuhi
Bahkan sebagian disakiti sampai mati

Fitnah tanda harus berbenah
Terus perbaiki diri jika memang bersalah
Inilah namanya muhasabah
Pasrahkan saja kepada Allah
Insya Allah anda terhindar dari musibah Fitnah
Yang datang adalah kesuksesan yang makin bertambah

Tapi ingat pelaku fitnah tak pernah menyerah
Bahkan semakin marah
Inilah namanya hidup selalu mendapat ujian dari Allah
Agar anda terpilih menjadi pimpinan penuh amanah
Selalu dinaungi kehidupan penuh barokah...
Insya Allah...
Fitnah...justru membuat anda ngetop dach! (A3)

Puisi Pagoda

Pagoda
Karya Arka'a

Pagoda
Goda papa
Dak goda apa apa pa
Dak kan pa?

Papa goda apa?
Nggak papa go saja..pa!
Papa..papa goda apa?
Goda papa..ya mama!
Papa goda gimana?
Goda apa saja
Ah..papa goda-goda!
Pa..goda dimana?
Goda papa di pagoda!
Ngak papa..go saja!
Ah..mama, papa tergoda?
Apa papa...? Papa tergoda!
Sama siapa?
Papa tergoda sama gadis muda
Awalnya papa goda!
Lalu papa tergoda
Papa goda dimana?
Papa goda di pagoda
Apa....???
Kalau begini kita pulang aja pa! Tak boleh lama-lama
Darah mama naik pa.
Kalau tidak kita pisah aja pa
Dada papa! Goda mama aja.!

Puisi Sabda Raja

Sabda Raja
Karya Arka'a

Nun jauh di negeri Jawa
Raja sudah bersabda
Tapi mengapa anda koq yang sibuknya
Biarlah itu urusan keluarga penguasa
Anda ini aneh-aneh saja..!

Tapi terus terang ya...
Saya juga kaget luar biasa
Selama ini saya kira hanya nabi bersabda
Raja hanya bertitah saja
Tapi kali ini justru bersabda
Mungkin ini sebuah pertanda
Akan ada kejadian istimewa
Kejadian yang luar biasa
Sampai raja harus bersabda
Ada apa ya?

Rupanya memang seperti yang saya duga
Raja ingin mengangkat putrinya jadi penguasa yogya
Tapi bukan sebagai raja
Karena titah leluhur raja harus pria bukan wanita
Kalau begitu raja harus tulis sejarah baru
Catatan lama harus tutup buku
Karena penguasa berikutnya adalah ratu

Koq bisa berubah begitu..?
Sudahlah saya juga nggak mau tahu
Meskipun kabarnya ada juga yang menggerutu
Hanya saya berharap jangan sampai terjadi seteru
Sabda raja jadi nggak laku
Bukankah bisa bikin raja jadi malu...
Aduh saya koq sok tahu...(A3)

Minggu, 03 Mei 2015

Puisi Generasi Ngepek

Generasi Ngepek
Karya Arka'a

Sekolah untuk pintar
Bukan kurang ajar
Apalagi hobi bertengkar
Suka bikin makar
Apalagi bakar-bakar
Sehingga orang tua selalu istighfar
Astagfirullah....
Apanya yang salah dengan sekolah?

Sekolah melahirkan generasi cerdik
Bukan berbuat licik
Sering lakukan intrik mencekik anak didik
Apalagi guru suka menghardik
Sehingga orang tua langsung panik
Ada apa dengan sekolah yang salah mendidik?

Sekolah melahirkan anak cerdas
Membangun generasi berintegritas
Tidak suka ambil jalan pintas
Suka berperilaku bebas yang tak pantas
Bahkan sambil sekolah hobi narkoba dan minum minuman keras
Orang tua selalu was-was
Lalu menyalahkan sekolah yang menyebabkan anak-anak mereka jadi kurang waras?

Sekolah melahirkan anak didik dengan kehidupan penuh prospek
Menjadi anak bangsa yang berguna sampai usia kakek-kakek
Belajar rajin dan jangan suka mengeluh capek
Kalau ujian janganlah menyontek
Perbuatan ini tidak terpuji dan timbulkan efek
Akibatnya dunia akan salahkan sekolah hanya mampu ciptakan pola pendidikan generasi ngepek

Kalau sudah begini Presiden langsung tegur pak Menteri
Generasi apa ini?
Ngepek jadi hobi
Wajar saja rusak negeri ini...
Sekolah hanya melahirkan Generasi Ngepek kali....(A3)

Puisi Telanjang

Telanjang
Karya Arka'a

Tanpa sehelai benang
Berteriak lantang
Seperti ada yang hilang
Sangat disayang
Selama ini terus dipegang
Tapi terlepas sekarang
Anak manusia pun terlahir ke dunia yang menantang
Tanpa sehelai benang...
Terbuka mata memandang
Bulat-bulat telanjang....

Ibu pun menyambut dengan senang
Tak terasa air mata langsung mengalir jatuh berlinang
Semua derita sembilang bulan lebih langsung hilang
Tanpa terasa tangan terdorong tak tahan ingin menimang
Sang ibu berujar dengan suara sayu terngiang
Terima kasih oh Tuhan...

Hitam putih akan dijalani penuh tantangan
Penuh rintangan siap menghadang
Kadangkala tidak seperti pengharapan dan jauh kasih sayang
Yang kuat terus mengekang sedangkan yang lemah terbuang
Hidup diukur dengan uang
Tuhan pun sering tak dikenang
Tubuh dijual seperti barang
Menyimpang dan dilarang
Pilih hidup sebagai wanita jalang
Bergaul dengan si hidung belang
Kembali tubuh tanpa sehelai benang
Telanjang....
Sang ibu berujar dengan suara sayu terngiang
Ampunilah aku, oh Tuhan...

Kini hidup menunggu detik-detik kematian datang
Kurus keriput bebalut tulang
Teman setia penyakit menular terus bersarang
Hidup terasa terbuang
Hitam putih tinggal kenangan
Cacian terus datang
Malaikat maut pun datang
Setelah nyawa menghilang
Sang ibu berujar dengan suara sayu terngiang
Ampunilah anakku, oh Tuhan...
Telah berdosa atas hal yang engkau larang..
Tak ingin lihat tubuhnya telanjang
Tubuh dibalut dengan kain kapan sampai menunggu sidang-Mu ya Tuhan...(A3)

Puisi Pendidikan Nasional

Pendidikan Nasional
Karya Arka'a

Pak menteri...
Kami anak ujung negeri
Jangan lupakan kami
Gedung sekolah menyedihkan sekali
Hampir rubuh menimpa kami

Pak menteri...
Mengapa kami kurang diperhati
Bantuan operasional sekolah bukan untuk kami
Kami sekolah telanjang kaki
Karena sepatu tidak mampu dibeli
Berangkat sekolah pakai obor api
Bukan memakai bus kota apalagi mobil mercy
Puluhan kilo jalan kaki
Kadangkala tidak bertemu manusia sama sekali
Kalau terus begini
Kapan kami akan dapat berkompetensi

Pak menteri...
Kenapa dunia pendidikan nasional kita masih nakal ini
Pungli masih tetap terjadi
Guru bersertifikasi tapi suka plagiasi
Dana pendidikan masih tetap dikorupsi
Soal ujian masih dicurangi
Sarana pendidikan masih deskriminasi
Ada apa ini pak Menteri?

Pak Menteri...
Jangan terus duduk di kursi dalam ruangan ber- AC
Atau naik mobil dinas di kawal polisi
Sekali-kali lihatlah kami anak didik di ujung negeri ini
Bapak bisa jalan kaki bersama kami
Mungkin pak Menteri dapat merasakan keprihatinan kami
Sehingga pulang ke Jakarta langsung menghadap presiden negeri ini
Tanpa pikir panjang langsung berikan instruksi
Tingkatkan mutu pendidikan anak ujung negeri

Pak Menteri...
Inilah suara hati kami
Meskipun kami jarang nonton televisi
Dan tidak tahu wajah Pak Menteri
Tapi kami yakin pesan ini tidak akan diabaikan sama sekali
Sehingga kami tetap bangga menjadi anak negeri ini
Meskipun kami di ujung negeri
Tapi NKRI harga mati.(A3)

Puisi Pengelana

Pengelana
Karya Arka'a

Pengelana berjalan tanpa tujuan
Menuju satu titik tanpa tepian
Dalam setiap langkah penuh kesepian
Hembusan angin malam dingin tak dirasakan
Karena pengelana memang mirip pengemis jalanan

Entah kemana jalan ini
Tidak ada ujung lagi
Kanan kiri tak bisa diingat lagi
Melangkah lagi dan lagi..
Pergi dan pergi...
Menuju sebuah mimpi
Meraih bulir-bulir pasir emas kehidupan ini
Yang mampu diingat anak cucu sampai mati

Kini pengelana mulai tampak wajahnya
Mulai ramah pada dunia
Setiap melangkah suka menyapa
Sebuah bentuk perubahan diri luar biasa

Pengelana mulai melepas jubah keterasingannya
Mungkin mimpi yang dikejar selama ini mulai nyata
Bahkan mulai suka bicara penuh canda
Ditutup tawa ha..ha..ha

Sang pengelana mulai jadi orang ternama
Mulai sering masuk berita
Semua anak muda merapat ingin bertanya
Hai pengelana! Apakah cita-cita kamu sebenarnya?
Mudah saja hai anak muda
Hidup ini sederhana
Jadilah orang yang beda
Pasti kamu akan terkenal dimana-mana
Kamu bertanya seperti pejabat saja
Kamu tahu!
Pengelana tidak punya cita-cita
Bikin repot aja....
Ha..ha..ha..(A3)

Puisi Kaca Tua

Kaca Tua
Karya Arka'a

Kaca ini telah lama tergantung di sini
Tampak telah buram dimakan usia beberapa sisi
Meskipun begitu bagiku masih sangat berarti
Untuk melihat perubahan wajahku hari demi hari

Hari ini aku terkejut sekali
Tiba-tiba kaca tua ingin aku menatap wajahku lebih dalam lagi
Sepertinya kaca tua ingin mengatakan sesuatu meskipun aku tidak begitu mengerti
Tapi aku terus mencoba memahami
Ada rahasia apa dibalik kaca tua ini?

Rupanya kaca tua ingin mengatakan sesuatu yang sangat filosofi
Coba lihat tanganmu dalam penampakan kaca tua ini
Tangan kanan dan tangan kiri berubah posisi
Kanan jadi kiri dan kiri jadi kanan begitulah tampaknya sampai kaca tua ini tidak dibutuhkan lagi

Perubahan penampakan posisi kanan dan kiri dalam kaca tua ini
Bukan tidak mengajarkan makna kehidupan sama sekali
Kadangkala dalam kehidupan seorang manusia seringkali terjadi tragedi diluar kehendak dirinya sendiri
Kanan melambangkan kebenaran tetapi justru dianggap kejahatan
Kiri melambangkan kejahatan tetapi justru dianggap pahlawan
Penampakan kanan dan kiri berubah posisi dalam kaca tua hanyalah tipuan belaka
Karena penipu sesungguhnya hadir dalam kehidupan sesungguhannya

Setelah aku mengerti pesan kaca tua
Tiba-tiba kaca terjatuh ke lantai tanpa disengaja
Aku kaget luar biasa
Ku rapikan segera karena tidak ingin ada yang terluka
Aku pun merasa sedih entah mengapa?
Padahal selama ini ku biarkan begitu saja
Mungkin inilah rahasia tersembunyi dari sebuah kaca tua
Menjatuhkan diri langsung dihadapanku
Supaya menggantikan dengan kaca yang baru

Kaca tua mungkin juga ikut terharu
Dan kembali ingin mengatakan kepadaku
Hati-hati dalam menjalani kehidupanmu
Jangan sampai salah mencari sesuatu yang menjadi guru sumber pedoman hidupmu
Apalagi sampai tertipu

Berkacalah...!!!
Agar kamu tidak salah
Inilah hikmah dari misteri kaca tuaku yang telah pecah! (A3)

Puisi Buruh

Puisi Buruh

Buruh
Karya Arka'a

Nasib mu buruh
Tidak seimbang dengan keluarnya peluh
Kaki mu pun sering melepuh
Padahal jam kerjamu selalu penuh
Ini menyedihkan, sungguh!

Semuanya terasa asing
Kepala selalu pusing
Beban hidup meningkat pontang panting
Upah tidak naik cing
Beginilah gambaran hidup buruh outshoursing

Entahlah...
Pemerintah payah
Buruh demo minta naikkan upah
Dibilang bersabarlah
Pengusaha lagi payah
Bapak benar-benar dibohongin dach..
Begitulah mereka pandai berkilah

Kalau terus begini
Apanya yang mau direvolusi
Kaum buruh jangankan mikir pendidikan anak yang tinggi
Untuk makan saja susah setiap hari
Biaya hidup makin tinggi
Upah pun tidak mencukupi
Akhirnya hutang sana sini
Giliran buruh minta diperhati
Pengusaha selalu bilang perusahaan merugi
Pemerintah pun langsung tanggapi
Nasib buruh dilupakan lagi
Ada apa ini?.....

Mungkinkah buruh sejahtera hanya sebuah cerita
Janji manis saat pemilu saja
Ataukah pejabat negeri ini tiba-tiba lupa
Kalau buruh juga anak bangsa
Memiliki hak hidup layak yang sama
Kapan itu ya?....

Mari buruh terus bersuara
Maju terus tanpa menyerah begitu saja
Sampai Indonesia buka mata...(A3)