Senin, 25 Mei 2015

Puisi Sehari Dunia


Sehari Dunia
Karya Arka'a

Sehari dunia tanpa matahari mungkin gelap disana-sini

Sehari dunia tanpa laki-laki mungkin para wanita merana sendiri

Sehari dunia tanpa pedagang mungkin pembeli tidak bisa belanjaan dan berhutang

Sehari dunia tanpa polisi mungkin banyak tindakan kriminal terjadi

Sehari dunia tanpa udara mungkin kematian dimana-mana

Sehari dunia tanpa benda padat mungkin terjadi banjir hebat

Sehari dunia tanpa suara mungkin kesepian terasa

Sehari dunia tanpa cinta mungkin kebencian melanda

Sehari dunia tanpa penguasa mungkin terjadi kudeta

Sehari dunia tanpa apa saja mungkin kehidupan masih memiliki cerita selanjutnya

Akan tetapi sehari yang tidak boleh terjadi dalam kisah kehidupan dunia menyebabkan
fakta sesungguhnya
Alim ulama berkata

Sehari dunia tanpa kasih sayang Tuhan mungkin dunia dalam kehancuran.
Kiamat didatangkan
Pengadilan Tuhan segera dilaksanakan
Kebahagiaan dan kesedihan hasil keputusan
Surga atau neraka buah amalan dunia dirasakan. (A3)

Puisi Penistaan Agama


Penistaan Agama
Karya Arka'a

Ada-ada saja ulah manusia
Suka bikin heboh dunia
Terbitkan kartun nabi di media
Kayak nggak punya ide lain saja
Ngerjakan sesuatu yang sia-sia

Ummat Islam protes wajar saja
Wajah nabi tak boleh dibuat gambarnya
Siapapun tak boleh melakukannya
Memang itulah tuntunan agama
Jadi aturan menurut alim ulama

Charlie Hebdo ingin coba-coba
Tak lama terdengarlah kabar duka
Anak manusia meregang nyawa
Gara-gara bikin kartun nabi tercinta
Sudah dibilang buat apa
Kamu kira buat lucu-lucuan ya?

Ada lagi kabar berita
Lomba melukis wajah nabi di Amerika
Memang kau kira nabi itu apa
Hobi selfie atau gimana?
Nabi saja tidak pernah minta
Ini namanya sudah menghina
Jadikan nabi kayak model saja
Sudah pasti penistaan agama

Anda lakukan itu semua buat apa
Apakah anda berpikir ingin cepat ngetop ya?
Bukan begitu dong caranya
Hormatilah sesama ummat beragama
Jangan lakukan segala cara
Dosa..dosa..dosa...

Belum selesai saya berkata
Door..door..door
Suara apa itu ya?
Gambar siapa ini ya?
Rupanya gambar yang dimaksudkan dalam ini cerita.
Buat apa saya banyak bertanya
Lebih baik pergi saja sebelum terjadi apa-apa.
Yaa Allah..ampunilah mereka. (A3)

Puisi Jika Ingin


Jika Ingin
Karya Arka'a

Jika ingin bahagia jauhi derita
Jika ingin kaya jauhi miskin
Jika ingin muda jauhi tua
Jika ingin perkasa jauhi lebai
Jika ingin kuat jauhi lemah
Jika ingin pintar jauhi bodoh
Jika ingin tampan jauhi jelek
Jika ingin tenang jauhi kacau
Jika ingin gadis jauhi janda
Jika ingin prestasi jauhi gengsi
Jika ingin jabatan jauhi permusuhan
Jika ingin surga jauhi neraka
Jika ingin hidup jauhi mati

Nah jika ingin mati
Harus antri sampai datang panggilan Ilahi...
Jika tak sabar minta dieksekusi
Namanya mati bunuh diri...
Pasti ngeri....
Tanda kamu tak sabar diri...
Kafir kepada Ilahi...(A3)

Puisi Laba-Laba Cinta


Laba-Laba Cinta
Karya Arka'a

Tak pernah lelah...
Selalu mengikat
Penuh daya pikat
Banyak laki-laki hebat terjerat
Dalam rayuan cinta semu tak terikat

Tak pernah jera...
Terus saja membuat pesona
Seringkali terkena razia
Dikejar polisi pamong praja
Bahkan sebagian dipenjara
Tapi...mau apa dikata?
Hidup sebagai wanita penghibur petualang cinta

Tak takut dosa
Seringkali dihina
Bahkan tidak jarang disiksa
Tubuh dijual kepada siapa saja
Terutama si hidung belang namanya

Uang dimuka...
Lupa dosa...
Rayuan maut meluluhkan asa...
Masuk ke dalam dekapannya
Hati-hati para istri siap merana..

Laki-laki nakal teman setia
Alasan hidup selalu merana
Mengejar mimpi ingin kaya
Jual diri salah satu cara
Ada uang ada harga ada raga
Siap melayani anda....
Inilah yang disebut laba-laba cinta. (A3)

Puisi Jelaga Cinta


Jelaga Cinta
Karya Arka'a

Aneh tapi nyata
Langsung menyerang sukma
Membangkitkan gelora asa
Kehadirannya tiba-tiba
Tanpa rekayasa
Harus mendapatkan jawaban nyata
Baru terasa lega
Oh..inilah cinta

Ungkapkan kata tak bermakna
Buku teori tak berguna
Akal sehat tinggal separuh saja
Dokter terus bertanya
Sakit apa?
Sakit cinta?
Semua obat sia-sia
Hanya mendengar suara
Sembuh seketika
Oh..kegilaan cinta

Tiba-tiba menggila
Terasa hampa
Seperti tak bertenaga
Air mata mengalir tanpa terasa
Hilang dari pandangan mata
Hati merana
Kegalauan menerpa jiwa
Oh..inilah jelaga cinta

Tanpa cinta dunia tak bermakna
Tanpa cinta adam tetap di surga
Tanpa cinta kita tak ada
Tanpa cinta adam tak berdosa
Tuhan mengatur semua
Cinta adalah hawa
Butiran cinta baru menemukan keabadian nyata....
Dunia baru bahagia...
Meskipun cinta selalu diselimuti jelaga
Tapi disitulah makna kehidupan baru sempurna

Cinta memang luar biasa...!!! (A3)

Puisi Aktivis 98

Aktivis Mei 98
Karya Arka'a

Mei 1998 tak terlupakan
Anak negeri mati di ujung senapan
Melawan tirani orde pengekangan
Tanpa kebebasan
Penuh kekejaman
Melebihi era penjajahan

Anak negeri tak ingin ada tirani
Apalagi oleh bangsa sendiri
Menyandera hak azazi
Pembiaran sama saja dengan mati suri
Hidup tak lagi berarti
Pengkerdilan generasi telah terjadi

Tak satu pun berani sebagai oposisi
Kecuali mahasiswa dan aktivis pro demokrasi
Susun strategi melalui kampus perguruan tinggi
Menyadarkan generasi hari demi hari
Mengangkat tangan kepalkan jari
Serukan slogan penyatu aksi
Lawan..! Lawan...! Lawan..!
Terdengar di seluruh negeri

Gerakan terkonsolidasi
Mahasiswa turun ke jalan setiap hari
Rakyat mendukung sepenuh hati
Lakukan aksi berhadapan dengan ABRI
Moncong senjata mengintai semua sisi
Namun tekad tak surut sama sekali

Reformasi..!
Hancurkan orde tirani!
Kepalkan tangan sebelah kiri!
Terdengar lantang dalam setiap aksi

Dor..! Dor..! Dor..!
Senjata penguasa tiran berbunyi
Darah mengalir di jembatan Semanggi
Beberapa aktivis demokrasi mati
Duka mendalam seluruh negeri

Perjuangan tidak boleh berhenti
Rakyat justru semakin berani
Bersatu padu mendukung aktivis pejuang pro demokrasi
Gulingkan rezim penguasa tirani

Perjuangan diridoi Ilahi
Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri
Air mata haru mengalir tanpa disadari
Wujud syukur atas keberhasilan perjuangan panjang selama ini

Hidup reformasi...!
Hidup mahasiswa...!
Hidup rakyat...!
Terdengar lantang sampai kini

Tapi ingat!
Jangan lupa bahwa ada nyawa dalam kemenangan ini
Aktivis tidak pernah berharap balas budi
Cukup diingat saja telah merasa dihargai

Mei 1998 telah terbukti
Bagaimana perjuangan aktivis pro demokrasi
Sehingga sejarah baru diperoleh kembali
Kebebasan berpendapat dihargai
Menjadi hak azazi setiap anak negeri. (A3)

Puisi Didi Petet


Didi Petet
Karya Arka'a

Sungguh Allah punya kuasa
Kematian seorang manusia sudah ada waktunya
Tak ada yang bisa menunda
Malaikat maut datang seketika
Laksanakan perintah jemputkan nyawa
Didi Petet si Kabayan Saba Kota Meninggal dunia

Hari ini meninggallah anak negeri yang penuh prestasi
Indonesia pantas menghargai
Dia bukan priyayi bukan pula kyai
Seorang pendidik dalam bidang seni
Didi Petet itulah dia dinamai

Tak berharap apresiasi
Tapi Indonesia tak bisa mungkiri
Tak bisa dibantah lagi
Benar-benar terbukti
Kalau Dedi Petet memang Tokoh negeri ini

Innalillahi wa inna ilaihirojiun
Keluarlah Air mata seluruh negeri
Semoga semua dosa diampuni
Melepas kepergian seikhlas diri
Ucapkan Selamat jalan Kang Didi Petet si Kabayan Saba Kota menghadap Ilahi. (A3)