Selasa, 28 April 2015

Puisi Tuli

Legalisasi prostitusi?
ini bukan wacana tetapi ini pertanyaan yang masih menggantung dan perlu jawaban. ... Lihat Selengkapnya


Puisi Tuli

Tuli
Karya Arka'a

Sudah berapa kali aku katakan
Tapi engkau tidak juga mendengarkan
Sampai mulutku terasa kaku
Tapi engkau tetap termangu
Lalu bagaimana caraku mengatakannya kepadamu?

Engkau ini memang lugu
Ataukah memang tidak ingin tahu
Ataukah hatimu memang telah membeku
Dimana-mana orang menyebut namamu
Kadangkala aku sendiri merasa tidak enak dan juga malu
Tapi apalah dayaku
Kuasa ada ditanganmu

Bukannya aku benci
Tapi justru karena aku peduli
Apakah kamu tidak mengerti
Dimana-mana orang melihat wajahmu penuh caci maki
Bahkan sebagian bilang kamu pemimpin tak punya hati nurani
Bukan hanya di negeri ini
Tapi juga di luar negeri

Bahkan ada yang membuat kakiku pun hampir tak sanggup berdiri
Ketika aku dengar mereka mengadakan demonstrasi
Mengatakan kalau kamu pemimpin yang sudah tidak mau mendengar makna kehidupan sebagai hak asasi
Kamu itu pemimpin yang tidak mau dinasihati
Kamu itu tuli.

Kalau sudah begini
Jangan kau panggil aku lagi
Semuanya sudah terlambat dan tak berarti lagi
Aku pun lebih baik menyepi
Biarlah negeri ini engkau urus sesuka hati
Aku hanya mampu berdoa kehadirat Ilahi
Semoga kejadian seperti ini tak terulang lagi
Hati dan pikiranmu terbuka suatu saat nanti
Artinya saat itu kamu sudah tidak tuli lagi. (A3

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda