Puisi Tuli
Legalisasi prostitusi?
ini bukan wacana tetapi ini pertanyaan yang masih menggantung dan perlu jawaban. ... Lihat Selengkapnya |
|
Puisi Tuli
Tuli Karya Arka'a Sudah berapa kali aku katakan Tapi engkau tidak juga mendengarkan Sampai mulutku terasa kaku Tapi engkau tetap termangu Lalu bagaimana caraku mengatakannya kepadamu? Engkau ini memang lugu Ataukah memang tidak ingin tahu Ataukah hatimu memang telah membeku Dimana-mana orang menyebut namamu Kadangkala aku sendiri merasa tidak enak dan juga malu Tapi apalah dayaku Kuasa ada ditanganmu Bukannya aku benci Tapi justru karena aku peduli Apakah kamu tidak mengerti Dimana-mana orang melihat wajahmu penuh caci maki Bahkan sebagian bilang kamu pemimpin tak punya hati nurani Bukan hanya di negeri ini Tapi juga di luar negeri Bahkan ada yang membuat kakiku pun hampir tak sanggup berdiri Ketika aku dengar mereka mengadakan demonstrasi Mengatakan kalau kamu pemimpin yang sudah tidak mau mendengar makna kehidupan sebagai hak asasi Kamu itu pemimpin yang tidak mau dinasihati Kamu itu tuli. Kalau sudah begini Jangan kau panggil aku lagi Semuanya sudah terlambat dan tak berarti lagi Aku pun lebih baik menyepi Biarlah negeri ini engkau urus sesuka hati Aku hanya mampu berdoa kehadirat Ilahi Semoga kejadian seperti ini tak terulang lagi Hati dan pikiranmu terbuka suatu saat nanti Artinya saat itu kamu sudah tidak tuli lagi. (A3 |
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda