Matinya Anak Pencari Timah
Matinya Anak Pencari Timah
Karya Arka
Gemuruh mesin mulai mencakar tanah
Karya Arka
Gemuruh mesin mulai mencakar tanah
Hutan yang indah mulai dirambah
Para pelimbang timah mulai bergerak penuh gairah
Mencari butiran timah diantara pasir penuh berkah
Sinar matahari tak terasa lagi hari ke hari
Pencari timah hanya punya satu misi
Hari ini harus dapat membeli nasi
Supaya senyum anak- istri
Pencari timah makin bertambah
Seringkali rebutan lahan bertumpah darah
Tapi itu seakan-akan hanyalah sebuah kisah
Kisah dari mimpi yang indah
Tentang anak Bangka pencari timah
Lubang menganga bumi Bangka
Kerusakan alam dimana-mana
Tapi para pengusaha dan pemimpin cerita dengan bangga
Bicara investasi dan rupiah semata
Hari demi hari Bangka berduka
Para istri kehilangan suaminya
Para anak kehilangan bapaknya
Para orang tua kehilangan anaknya
Tapi semua itu tidak pernah membuat pencari timah jera
Tapi hari ini Bangka gundah
Banyak anak-anak tidak mau sekolah
Mencari timah mengais rupiah
Kisah inipun berakhir sudah
Anak pencari timah itu matilah sudah
Mati ditimpa longsoran tanah
Lalu siapa yang salah?
Para pelimbang timah mulai bergerak penuh gairah
Mencari butiran timah diantara pasir penuh berkah
Sinar matahari tak terasa lagi hari ke hari
Pencari timah hanya punya satu misi
Hari ini harus dapat membeli nasi
Supaya senyum anak- istri
Pencari timah makin bertambah
Seringkali rebutan lahan bertumpah darah
Tapi itu seakan-akan hanyalah sebuah kisah
Kisah dari mimpi yang indah
Tentang anak Bangka pencari timah
Lubang menganga bumi Bangka
Kerusakan alam dimana-mana
Tapi para pengusaha dan pemimpin cerita dengan bangga
Bicara investasi dan rupiah semata
Hari demi hari Bangka berduka
Para istri kehilangan suaminya
Para anak kehilangan bapaknya
Para orang tua kehilangan anaknya
Tapi semua itu tidak pernah membuat pencari timah jera
Tapi hari ini Bangka gundah
Banyak anak-anak tidak mau sekolah
Mencari timah mengais rupiah
Kisah inipun berakhir sudah
Anak pencari timah itu matilah sudah
Mati ditimpa longsoran tanah
Lalu siapa yang salah?
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda