Puisi Surat Seorang Bunda
Surat Seorang Bunda
Karya Arka'a
Semenjak peristiwa senggama pertama
Menyatulah sperma bapak dan sel telur bunda
Terbentuklah embrio anak manusia
Pertanda mulai hadirnya seorang anak harapan tercinta
Dalam kandungan sang bunda
Bunda mulai mengidam berbagi asa
Perut pun seiring waktu mulai membesar menjadi balon raksasa
Dibawa dalam suka dan duka
Ada masa tertawa tapi tak sedikit berurai air mata
Tapi bunda tak pernah mengeluh sedikitpun saja
Meskipun berat beban terasa
Bunda mengandung sembilan bulan lamanya
Tibalah saat mengeluarkan beban dalam perutnya
Hanya Tuhan yang tahu sakitnya luar biasa
Berbagi nyawa antara hidup dan mati tiada terasa
Yang terpenting anak tercinta lahir selamat ke dunia
Bunda pun langsung tersenyum merona
Melihat sang bayi menangis ke luar dari vagina
Keringat kelelahan tampak jelas di raut wajahnya
Tanpa terasa meneteslah air mata kebahagiaan sang bunda
Kini bunda sudah tua renta
Semua hidup telah dipasrahkan untuk membesarkan anak tercinta
Makan pun lidah sudah tidak berasa
Tapi..... apa yang didapatkan sang bunda
Ternyata anak tercinta durhaka
Lupa akan semua pengorbanan sang bunda
Bunda terus meneteskan air mata dalam setiap doa-doanya
Memohon keselamatan dunia dan akhirat untuk anak-anaknya
Meskipun bunda telah dilupa
Tapi bunda tetap memaafkan kesalahan anak tercinta
Bunda pun habis kontrak hidupnya
Baru saja menghembus nafas terakhirnya
Senyum keikhlasan tampak di wajah keriput yang sudah tak bernyawa
Anak durhaka baru menangisi kepergian bunda
Tapi..semua sudah terlambat dan sang bunda tidak akan pernah kembali ke dunia
Penyesalan dan kata maaf tiada guna
Bunda telah pergi menghadap Maha Kuasa untuk selamanya.
Tanpa disadari ditemukan selembar surat sang bunda
Tersimpan lama di kasur berdebu sejak lama
Tertulis kata-kata sangat bijaksana:
Anakku tercinta.....
Belajarlah dari pengalaman bunda....
Hidup seorang bunda sebenarnya bukan untuk siapa-siapa.....
Kecuali untuk anak-anaknya tercinta.....
Hal yang paling menyedihkan seorang bunda adalah ketika dipisahkan dari anak-anaknya....
Harapan terbesar seorang bunda adalah melihat anak-anaknya bahagia meskipun dilupakan dan harus berkorban nyawa....
Selamat tinggal anak bunda tercinta. (A3)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda