Rabu, 03 Desember 2014

Pahlawan simbol pejuang kebenaran


PAHLAWAN SIMBOL PEJUANG KEBENARAN
Oleh Arka’a Ahmad Agin
Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama Bangka Belitung

Bangsa Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional. Seluruh instansi pemerintahan memperingati Hari Pahlawan Nasional dengan melaksanakan serimornial upacara bendera. Meskipun, tampaknya pihak swasta masih belum merata melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional. Barangkali masih ada stigma bahwa peringatan ini hanyalah tugas instansi pemerintahan  dan anak sekolah saja. Kenyataan ini amat disayangkan karena tanpa disadari kita telah mulai mengabaikan esensi makna pahlawan pejuang bangsa.
            Para pahlawan memang tidak pernah berharap adanya peringatan ataupun penghargaan sebagai pahlawan. Perjuangan yang mereka lakukan murni sebagai bentuk perjuangan sejati mempertahankan negeri ini dari segala bentuk tirani dan penjajahan yang justru akan mematikan eksistensi anak negeri. Pejuang kemerdekaan bukan hanya mengorbankan harta, tenaga dan pikiran saja tetapi nyawa dianggap sebagai bentuk pengorbanan yang sebenarnya. Jadi, sangatlah disayangkan jika generasi bangsa sekarang ini mulai tidak peduli atas jasa pahlawan yang memberikan banyak peluang bagi kita saat ini untuk hidup tanpa tekanan dan tirani penjajahan.

Pahlawan Berperang untuk Jihad Jalan Tuhan
            Pahlawan berjuang mati-matian membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan dengan satu tujuan yaitu kemerdekaan. Penjahan dalam bentuk apapun sebagai bentuk kezaliman dan harus dilawan. Penjajahan sebagai simbol ketidakbenaran dan ketidakadilan. Kesadaran memperoleh kemerdekaan telah termaktub sebagai hak asasi manusia.
            Perjuangan melawan penjajahan dalam terminologi ajaran Islam sebagai bentuk penegakan kemerdekaan dan pencegahan kemungkaran. Islam mempertegas perjuangan melalui peperangan melawan penjajahan diberi makna khusus sebagai perjuangan di jalan Allah (jihad fii sabilillah). Jihad dalam bentuk peperangan melawan penjajahan dan menegakkan kebenaran sebagai salah satu jalan untuk meraih kedudukan terpuji di mata Tuhan. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Alqur’an, “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah : 111).
            Ayat Alqur’an tersebut menegaskan bahwa kematian sebagai pejuang pembela kebenaran sebagai bentuk kewajiban. Allah SWT pun telah memberikan jaminan keselamatan dan kebahagiaan bagi para pejuang penegak kebenaran yaitu mati sebagai syuhada yang sering disebut mati syahid. Pejuang yang mati syahid jaminannya nanti di alam akhirat adalah kedudukan terpuji sebagai penghuni surga.

Pahlawan Simbol Penegakan Kebenaran
            Orang yang disebut pahlawan memiliki integritas dan loyalitas yang luar biasa bagi negerinya. Pahlawan tercela dari segala tindakan amoral dan kemunafikan. Perjuangan yang dilakukan penuh keikhlasan. Gelar pahlwan diberikan justru setelah pejuang mengalami kematian.
            Barangkali kita juga menyadari bahwa berjuang bukanlah perkara mudah apalagi berjuang melawan penjajah. Banyak hal dikorbankan dan segala bentuk untuk keuntungan pribadi diabaikan. Semua tindakan dengan satu tujuan untuk kemaslahatan bagi semua orang. Kemaslahatan hanya bisa didapatkan apabila adanya kemerdekaan.
            Berperang melawan penjajah juga bukan pengorbanan setengah hati. Berperang memang bukan salah satu cara untuk meraih kemenangan. Diplomasi bisa menjadi alternatif lain untuk meraih kemenangan dalam melawan penjajahan. Akan tetapi, ketika diplomasi tidak bisa menjadi solusi, maka berperang dengan mengangkat senjata adalah pilihan terakhir.  Allah SWT  telah  memerintahkan berperang  untuk  menegakkan kebenaran meskipun berperang bukanlah pilihan, “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah : 216).
            Ayat Alquran di atas menegaskan bahwa berperang salah satu langkah bagi pejuang untuk meraih kemenangan mencapai kemerdekaan. Pejuang yang mempertaruhkan diri untuk menegakkan kemerdekaan sebagai bentuk penegakan akan kebenaran. Pejuang penegak kebenaran sesungguhnya adalah simbol kebenaran itu sendiri dan pejuang seperti ini pantas mendapat gelar kehormatan yang disebut pahlawan. Wallahu’alambissawab.



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda