Pahlawan simbol pejuang kebenaran
PAHLAWAN
SIMBOL PEJUANG KEBENARAN
Oleh Arka’a
Ahmad Agin
Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama Bangka Belitung
Bangsa Indonesia menetapkan tanggal 10 November
sebagai Hari Pahlawan Nasional. Seluruh instansi pemerintahan memperingati Hari
Pahlawan Nasional dengan melaksanakan serimornial upacara bendera. Meskipun,
tampaknya pihak swasta masih belum merata melaksanakan upacara peringatan Hari
Pahlawan Nasional. Barangkali masih ada stigma bahwa peringatan ini hanyalah
tugas instansi pemerintahan dan anak
sekolah saja. Kenyataan ini amat disayangkan karena tanpa disadari kita telah
mulai mengabaikan esensi makna pahlawan pejuang bangsa.
Para
pahlawan memang tidak pernah berharap adanya peringatan ataupun penghargaan
sebagai pahlawan. Perjuangan yang mereka lakukan murni sebagai bentuk
perjuangan sejati mempertahankan negeri ini dari segala bentuk tirani dan penjajahan
yang justru akan mematikan eksistensi anak negeri. Pejuang kemerdekaan bukan
hanya mengorbankan harta, tenaga dan pikiran saja tetapi nyawa dianggap sebagai
bentuk pengorbanan yang sebenarnya. Jadi, sangatlah disayangkan jika generasi
bangsa sekarang ini mulai tidak peduli atas jasa pahlawan yang memberikan
banyak peluang bagi kita saat ini untuk hidup tanpa tekanan dan tirani
penjajahan.
Pahlawan
Berperang untuk Jihad Jalan Tuhan
Pahlawan
berjuang mati-matian membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan dengan
satu tujuan yaitu kemerdekaan. Penjahan dalam bentuk apapun sebagai bentuk
kezaliman dan harus dilawan. Penjajahan sebagai simbol ketidakbenaran dan
ketidakadilan. Kesadaran memperoleh kemerdekaan telah termaktub sebagai hak
asasi manusia.
Perjuangan
melawan penjajahan dalam terminologi ajaran Islam sebagai bentuk penegakan
kemerdekaan dan pencegahan kemungkaran. Islam mempertegas perjuangan melalui
peperangan melawan penjajahan diberi makna khusus sebagai perjuangan di jalan
Allah (jihad fii sabilillah). Jihad
dalam bentuk peperangan melawan penjajahan dan menegakkan kebenaran sebagai
salah satu jalan untuk meraih kedudukan terpuji di mata Tuhan. Hal ini
ditegaskan Allah SWT dalam Alqur’an, “Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh
atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat,
Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada
Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
itulah kemenangan yang besar.” (QS. At Taubah : 111).
Ayat Alqur’an tersebut menegaskan bahwa kematian sebagai
pejuang pembela kebenaran sebagai bentuk kewajiban. Allah SWT pun telah
memberikan jaminan keselamatan dan kebahagiaan bagi para pejuang penegak
kebenaran yaitu mati sebagai syuhada yang sering disebut mati syahid. Pejuang
yang mati syahid jaminannya nanti di alam akhirat adalah kedudukan terpuji
sebagai penghuni surga.
Pahlawan
Simbol Penegakan Kebenaran
Orang yang disebut pahlawan memiliki integritas dan
loyalitas yang luar biasa bagi negerinya. Pahlawan tercela dari segala tindakan
amoral dan kemunafikan. Perjuangan yang dilakukan penuh keikhlasan. Gelar
pahlwan diberikan justru setelah pejuang mengalami kematian.
Barangkali kita juga menyadari bahwa berjuang bukanlah
perkara mudah apalagi berjuang melawan penjajah. Banyak hal dikorbankan dan
segala bentuk untuk keuntungan pribadi diabaikan. Semua tindakan dengan satu
tujuan untuk kemaslahatan bagi semua orang. Kemaslahatan hanya bisa didapatkan
apabila adanya kemerdekaan.
Berperang melawan penjajah juga bukan pengorbanan
setengah hati. Berperang memang bukan salah satu cara untuk meraih kemenangan. Diplomasi
bisa menjadi alternatif lain untuk meraih kemenangan dalam melawan penjajahan. Akan
tetapi, ketika diplomasi tidak bisa menjadi solusi, maka berperang dengan
mengangkat senjata adalah pilihan terakhir.
Allah SWT telah memerintahkan berperang untuk
menegakkan kebenaran meskipun berperang bukanlah pilihan, “Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah : 216).
Ayat Alquran di atas menegaskan bahwa berperang salah
satu langkah bagi pejuang untuk meraih kemenangan mencapai kemerdekaan. Pejuang
yang mempertaruhkan diri untuk menegakkan kemerdekaan sebagai bentuk penegakan
akan kebenaran. Pejuang penegak kebenaran sesungguhnya adalah simbol kebenaran
itu sendiri dan pejuang seperti ini pantas mendapat gelar kehormatan yang
disebut pahlawan. Wallahu’alambissawab.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda